Suatu hari ada seorang Nenek mencari anak kucing kesayangannya… Ia mencari dan terus mencari tetapi tidak juga didapatkan kucing kesayangannya itu berada… Waktu makan sang kucing memang telah tiba, tetapi kucing yang telah dianggap sebagai ‘anak’nya sendiri pun tidak kunjung datang untuk makan. Bertanya pada tetangga tetapi tiada yang tahu kemana gerangan ia berada. Sang Nenek yang sebatang kara terus memanggil ‘anaknya’ dengan menirukan suara kucing, “meooong…meonggg.. miauuuu.. cup cup cupp….” tetapi yang dicari pun tidak kunjung datang………
Satu hari berlalu, dua hari pun sama, kucing kesayangannya tidak kembali pulang ke rumah, tiga hari, empat hari berlalu tanpa ada kabar sedikitpun tentang kucing kesayangannya… Sang Nenek telah kehilangan selera makan, tubuhnya menjadi lemah… masih terlihat susu yang dipersiapkan untuk ‘anak’nya tercinta telah menjadi basi dan mengeras di bagian atasnya… Tubuh wanita tua itu sudah tidak terawat lagi… ia sedih begitu sedih.. merasa kehilangan yang sangat dalam… kehilangan belahan hidupnya yang selama ini telah menemaninya dimasa tuanya, yaitu seekor kucing persian yang sangat lucu dan paling mengerti perasaan nenek itu….
Satu minggu telah berlalu, tiba-tiba bel pintu pun terdengar: “Ting tong… ting tong…” Sang Nenek tua dengan tertatih membuka pintu dan tanpa disadari berdiri dengan tegap didepannya sosok seorang kakek tua yang begitu familiar di mata sang nenek, yang telah sekian lama menghilang dari muka bumi ini, kini berdiri tepat di muka sang Nenek… berbagai perasaan yang berkecamuk di dalam hati sang nenek, tidak dapat mengeluarkan satu patah kata pun, dan tiba-tiba meledaklah tangisannya begitu mendengar: “miaaoooooo meooooongg miaoooo aoooo”
Benar…. ‘Anak angkat’ yang dicari-carinya selama ini berdiri manis di samping kakek tua itu sambil mengerak-gerakan ekornya, dan mengesek-gesekan badannya yang penuh bulu ke kaki sang kakek dan kaki sang nenek… seakan ingin berkata: ” Nenek yangbaik hati, aku telah kembali membawa semua mimpi-mimpimu kembali ke pangkuanmu…. sebagai kado di hari ulang tahunmu………”
Ternyata demi membalas budi baik sang Nenek yang telah merawat dan membesarkannya, kucing itu mengembara mencari pasangan hati sang neneknya, yang beberapa hari sebelumnya sempat melintas di depan rumah Nenek itu, dengan perjuangan dan pengorbanan yang besar dari seekor kucing persian, yang dapat membawa kakek yang selama ini juga merindukan sang nenek, kembali ke rumahnya dimana tempat mereka pernah menghiasi hari-hari mereka dahulu…….
Hari itu adalah tepat hari Ulang Tahun Si Nenek yang hampir saja patah hati karena kehilangan semuanya ditambah dengan hilangnya sang ’anak’ yang selalu menemani hari-harinya…. tanpa melewati proses bermimpi sebelumnya… Kini ia memiliki orang yang dicintainya dan ‘anak’ yang kembali kepangkuannya untuk menjalani hari-hari terakhirnya sebagai manusia……
Kucing adalah binatang tetapi kadang jauh lebih berbakti dari pada manusia, ketika kita melihat Ia sebagai sosok ‘manusia’. Anak adalah tetap anak, binatang pun dapat merasakannya mengapa manusia tidak?”
Cerita ini Fiksi belaka, tetapi menjadi bahan perenungan bagi kita semua, diceritakan dengan bebas oleh Sakya Sugata
Senin, 31 Mei 2010
Langganan:
Postingan (Atom)